This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 17 April 2012

UAS EPO NON REGULER B MAP

PROGRAM PASCASARJANA STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG
MANAJEMEN ADMINSTRASI PUBLIK

UJ1AN AKHIR SEMESTER I ANGKATAN XVI
MATA KULIAH : ETIKA PERILAKU ORGAN1SASI
HARI/JAM : Sabtu,21 April 2012/ WIB
KELAS/RUANG : NON REGULER B
DOSEN : YULIA TRI SAMIHA

SOAL
A. Wagiran adalah wakil presiden pemanufakturan dan operasional dari perusahaan farmasi berukuran sedang di Singapura. Wagiran punya gelar Ph.D. dalam bidang kimia, tetapi tidak terlibat secara lngsung dalam penelitian dan pengembangan produk baru selama 20 tahun. Ketika mulai mengelola operasi,Wagiran, yang semula “belajar keras” menjadi “organisasi kerjasama”. Perusahaan tidak punya masalah pergantian karyawan (turnover), tetapi jelas bagi Wagiran dan personel manajemen kunci bahwa orang yang bekerja perjam hanya bekerja delapan jam sehari. Mereka tidak bekerja dengan potensi penuh. Wagiran sangat sedih dengan situasi tersebut karena dengan biaya yang meningkat, satu satunya jalan bagi perusahaan agar dapat terus berhasil adalah meningkatkan produktivitas orang yang bekerja perjam.
Wagiran memanggil manajer sumber daya manusia, Marzuki, dan berkata, “apa yang terjadi dengan orang kita? Survei gaji menunjukkan bahwa kita membayar paling tinggi di daerah ini, kondisi kira luar biasa, dan benefit kita sangat menggiurkan. Tetapi orang masih belum termotivasi. Sebenarnya apa yang mereka inginkan di dunia ini?” Marzuki menjawab, “Saya telah memberitahu anda dan presiden berkali kali bahwa uang, kondisi, dan benefit tidaklah cukup. Karyawan juga memerlukan hal lain agar termotivasi. Saya juga telah melakukan beberapa wawancara rahasia dengan beberapa pekerja dengan upah perjam, dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak termotivasi karena tidak peduli betapa keras mereka bekerja, mereka memperoleh gaji dan kesempatan yang sama dengan rekan kerja yang hanya bekerja asal-asalan..” Wagiran menjawab,” baiklah, anda adalah ahli motivasi. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus meningkatkan kinerja mereka.”
1. Jelaskan”masalah motivasi” dalam organisasi tersebut dalam konteks model kepuasan dari Maslow. Apa “hal lain” yang dimaksud oleh manajer SDM dalam pembicaraan (selain uang, kondisi, dan benefit yang diperlukan untuk memotivasi karyawan) ?
2. Bagaimana anda merespon pertanyaan dan pernyataan terakhir Wagiran jika anda adalah manajer SDM di perusahaan tersebut ?







B. Didi Permana ingin menjadi manajer. Dia menyukai mata kuliah akuntansi, keuangan, dan pemasaran. Hal hal tersebut memberinya beberapa jawaban yang jelas dan tepat. Sekarang profesor pengajar prilaku organisasi di tempat ia kuliah mengatakan bahwa benar benar terdapat sangat sedikit jawaban yang jelas dan tepat untuk mengelola orang. Profesor itu telah membahas tantangan yang muncul, latar belakang sejarah, dan sejumlah cara dimana konsep ilmu prilaku memainkan peranan penting..Didi permana sangat bingung. Dia kesekolah untuk mendapatkan jawaban bagaimana menjadi manajer yang efektif, tetapi pelajaran ini kelihatannya tidak mengarah pada tujuan tersebut.

1. Bagaimana anda mengurangi kecemasan Didi Permana ? Bagaimana matakuliah prilaku organisasi membuatnya menjadi manajer yang lebih baik ?
2. Mengapa profesor mulai dengan pengantar singkat mengenai tantangan yang muncul ?
3. bagaimana mata kuliah prilaku organisasi berbeda dari mata kuliah dalam bidang lain seperti akuntansi, keuangan, atau pemasaran ?


Catatan : Jawaban dikumpul Sabtu,21 April 2012

Senin, 16 April 2012

UAS ETIKA PRILAKU ORGANISASI

PROGRAM PASCASARJANA STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG
MANAJEMEN ADMINSTRASI PUBLIK

UJ1AN AKHIR SEMESTER I 
MATA KULIAH : ETIKA PERILAKU ORGAN1SASI
HARI/JAM : SABTU, 27 APRIL 2013 / 8.30 - 10.00 WIB
KELAS/RUANG : A 
DOSEN : YULIA TRI SAMIHA

SOAL
A. Anda mengepalai sebuah departemen kecil dan punya tiga bawahan,Hendrik, Sopian,dan Patisman. Kunci sukses departemen anda adalah membuat karyawan punya motivasi sebesar mungkin. Berikut ini adalah profil ringkas masing-masing bawahan anda.
Hendrik adalah tipe karyawan yang sulit digambarkan. Catatan kehadirannya jauh lebih tinggi dari rata rata. Dia sangat bahagia dengan keluarganya (istri dan tiga anaknya yang masih kecil) dan berfikir merekalah sumber hidupnya. Cara terbaik untuk mendeskripsikan Hendrik adalah dia tipe pria generasi hippie dan sangat yakin dengan nilai budaya tersebut. Akibatnya dia hanya sedikit terinspirasi dengan hal yang ditawarkan perusahaan. Dia merasa bahwa pekerjaan hanya alat untuk membiayai kebutuhan dasar keluarganya. Secara keseluruhan, Hendrik mampu melakukan pekerjaan dan sangat bersungguh sungguh, tetapi semua usaha untuk membuatnya melakukan sesuatu yang lebih, telah gagal. Dia menawan dan bersahabat, tapi dia tidak “antusias” dengan perusahaan. Dia hanya akan melakukan sesuatu sejauh standar minimal kinerja.
Dalam banyak hal, Sopian berlawanan dengan Hendrik, seperti Hendrik dia adalah pria yang menyenangkan, tetapi Sopian merespon aturan dan skema kompensasi perusahaan dengan baik dan punya tingkat loyalitas pribadi yang tinggi pada perusahaan. Masalahnya adalah,Sopian tidak akan melakukan pekerjaan secara independen. Dia dapat bekerja dengan baik melalui apa yang ditugaskan padanya, tetapi tidak kreatif dan bahkan tidak dapat diandalkan saat dia bekerja sendiri.
Dia adalah orang yang relatif pemalu yang tidak begitu tegas saat berhubungan dengan orang di luar departemen. Hal itu memperburuk kinerjanya dalam beberapa hal karena dia tidak dapat menjual dirinya atau departemennya kepada departemen lain dalam perusahaan atau pada jajaran manajemen puncak.
Sebaliknya,Patisman adalah orang yang tegas. Dia akan bekerja untuk uang dan siap ganti pekerjaan demi uang. Dia benar-benar bekerja keras demi perusahaan, tetapi juga berharap perusahaan bekerja untuknya. Dalam pekerjaannya sekarang, dia tidak merasa cemas dengan 60 jam seminggu, jika memang menghasilkan uang. Meskipun dia punya keluarga dan membiayai ayahnya yang sudah tua, dia pernah keluar dari pekerjaannya saat majikannya tidak memberi kenaikann premis, padahal dia sudah bekerja keras. Dia sangat berjiwa pemimpin. Manajer di tempat kerja terakhirnya mengindikasikan bahwa meskipun Patisman melakukan pekerjaaan yang luar biasa bagi perusahaan, tetapi kepribadiannya begitu kuat sehingga mereka dengan senang hati memecatnya. Mantan bosnya mengatakan bahwa Patisman sepertinya sangat berambisi. Jika bukan karena uang, pastilah untuk benefit yang lebih baik. Ia sepertinya tidak pernah puas.
1. Dapatkan anda menjelaskan motivasi Hendrik, Sopian, Patisman menurut model motivasi kerja ?
2. Bagaimana teori ekuitas diterapkan untuk menganalis motivasi Hendrik,Sopian dan Patisman?