This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 12 Desember 2010

UAS EPO RUANG C NON REGULER MAP

PROGRAM PASCASARJANA STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG
MANAJEMEN ADMINSTRASI PUBLIK

UJ1AN AKHIR SEMESTER I ANGKATAN XIII
MATA KULIAH : ETIKA PERILAKU ORGAN1SASI
HARI/JAM : SABTU, 23 APRIL 2011 / 10.00 WIB
KELAS/RUANG : C NON REGULER / EKSEKUTIF
DOSEN : YULIA TRI SAMIHA


SOAL

A. Gunawan adalah direktur pemasaran sebuah perusahaan mainan yang besar. Saat ini, tim eksekutifnya terdiri dari semua pria kulit putih. Perusahaan mengatakan bahwa mereka komitmen terhadap diversitas dan kesempatan yang sama. Dalam pembicaraan pribadi dengan Sahilmi , presiden perusahaan, mengenai pembentukan manajemen level atas pada departemen pemasaran, Gunawan mengakui bahwa dia cenderung mempromosikan orang yang seperti dirinya.

Gunawan berkata, “Kelihatannya saja saat ada kesempatan promosi pada departemen kami, orang yang sempurna untuk pekerjaan tersebut pasti pria berkulit putih. Apakah saya seharusnya mencari perempuan dan kaum minoritas, sekalipun saya tidak merasa mereka adalah orang terbaik untuk pekerjaan tersebut? Lagipula, kita tidak melanggar hukum bukan ?“

Sahilmi menanggapi ,” sejauh ini, kinerja departemen anda bagus, dan sejauh ini saya tahu bahwa kita tidak melanggar hukum diskriminasi apapun. Tim manajemen anda kelihatannya bekerjasama dengan baik, dan kita tidak ingin hal apapun mengganggu hal tersebut, terutama mengingat rencana pemasaran yang besar di tahun pembukuan mendatang.”

Rencana pemasaran Sahilmi mengacu kepada penguasaan sebagian besar pasar luar negeri.Perusahaan berfikir ada ceruk besar di berbagai negara, siapa lagi yang lebih baik mengisi tempat tersebut selain organisasi yang terbukti punya kualitas mainan paling top dengan harga kompetitif? Sekarang, tim pemasaran punya tugas menentukan negara mana yang dituju, dimana mainan akan dijual, dan mainan baru apa yang perlu dikembangkan.

1. Apakah Gunawan dan Sahilmi memahami arti “manajemen diversitas” ? Bagaimana saran anda ?

2. Mengingat rencana pemasaran, bagaimana mereka akan diuntungkan dari tim manajemen yang lebih beragam ? Jelaskan.





B. Idarani adalah karyawan jangka panjang di Carfax Corporation, dan selama beberapa tahun terakhir dia menjadi seorang penyelia di bagian keuangan di perusahan tersebut. Dia sangat loyal kepada carfax dan bekerja keras untuk mengikuti kebijakan dan prosedur perusahaan serta perintah para manajer yang berada diatasnya. Pada kenyataannya, manajemen ditingkat atas sering memikirkannya, mereka selalu dapat mengandalkan Idarani untuk memenuhi berbagai bentuk permintaan perusahaan kepadanya. Dia berharga dan sangat disukai oleh semua manajer kalangan atas. Karyawannya dibagian keuangan memiliki pendapat yang berbada mengenai Idarani. Mereka merasa Idarani terlalu merisaukan bagaimana menyenangkan pembesar tingkat atas dan hampir hampir tidak memerhatikan kebutuhan dan urusan karyawan di departemennya. Sebagai contoh, mereka merasa Idarani tidak pernah sungguh sungguh menekan dengan cukup keras agar anggaran dipotong lebih besar lagi. Sementara itu, departemen lain di perusahaan merasa mereka dibayar kurang dan bekerja berlebihan. Demikian juga ketika salah satu dari mereka memberikan ide atau gagasan baru kepada Idarani untuk sebuah perbaikan, dia selalu memiliki lima alasan mengapa hal itu tidak bisa dilaksanakan. Ada ketidakpuasan yang amat sangat didalam departemen tersebut, dan setiap orang berfikir bahwa Idarani hanyalah boneka dalam manajemen. Kinerja mulai berkurang karena gaya dan kepemimpinannya. Manajemen tingkat atas sepertinya lupa pada situasi di bagian keuangan.
1. Bagaimanakah anda akan menjelaskan gaya kepemimpinan Idarani berkaitan dengan satu atau lebih dari pendekatan kepemimpinannya ?
2. Nasihat apa yang akan anda berikan kepada Idarani untuk memperbaiki pendekatan kepemimpinannya ?
3. Dapatkah diatur program pelatihan kepemimpinan untuk membantu Idarani ? Apa saja isi pelatihan tersebut ?

Sabtu, 11 Desember 2010

UAS EPO RUANG D-E EKSEKUTIF MAP CANDRADIMUKA

PROGRAM PASCASARJANA STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG
MANAJEMEN ADMINSTRASI PUBLIK

UJ1AN AKHIR SEMESTER I ANGKATAN XII
MATA KULIAH : ETIKA PERILAKU ORGAN1SASI
HARI/JAM : SABTU, 18 DESEMBER 2010, / 8.30- 10.00 WIB
KELAS : D-E NON REGULER
DOSEN : YULIA TRI SAMIHA

SOAL
A. Berjalan melewati pabrik sepatu Tong Yang Indonesia (TYI), kompleks pembangunan yang panas dan kotor di luar Jakarta dengan 8500 karyawan, dan presiden perusahaan, Jamiin akan menunjukkan pada anda semua perkembangan yang telah dilakukannya dalam dua tahun terakhir ini. Dia melakukan atas permintaan pelanggan terbesarnya, Reebok International Ltd., untuk menghilangkan protes aktivis Barat yang menuduh pembuat sepatu Amerika Serikat tersebut menggunakan sweatshop.
Tahun lalu, Jamiin lebih memilih untuk membeli mesin baru berbasis air untuk melarutkan lem di sol sepatu daripada menggunakan toulene yang membahayakan karyawan yang enghirupnya setiap hari. Dia menginstal sistem ventilasi baru dan kursi dengan sandaran. Secara keseluruhan, TYI, yang mencapai penjualan tahunan sebanyak $ 100 juta , menghabiskan $2 juta uangnya untuk memuaskan Reebok. Tetapi , diluar perkiraan Jamiin, “karyawan lebih produktif”.
Usaha TYI menunjukkan seberapa maju perusahaan Barat dapat membersihkan sweatshop. Pada awal tahun 1990-an, banyak perusahaan meniru kode kontrak yang mengharuskan kontraktor untuk memperbaiki kondisi tersebut. Pada kunJamiinan terbaru ke Asia, perusahaan seperti Reebok, Nike, Liz Claiborne, dan Mattel akhirnya mulai menjalankan kode mereka.
Masalahnya adalah perusahaan tersebut merupakan pengecualian. Meskipun banyak perusahaan multinasional menjalankan fasilitas di Asia dan Amerika Latin sebaik di Barat, masih banyak pabrik dengan praktik mengejutkan terutama dalam sektor padat karya seperti garmen, sepatu dan mainan.
Bahkan perkembangan kondisi kerja dapat tidak menaikkan upah karyawan. TYI memperoleh sekitar $13 untuk setiap pasang sepatu yang di buat Reebok dan hanya membayar $1 untuk buruh. Tetapi TYI masih saja berkata setelah membayar material dan biaya pengeluaran lainnya, keuntungannya hanya 10 persen. Manajer TYI menjelaskan, “ jika kami tidak cukup murah, maka pelanggan akan pergi ke Vietnam atau tempat lain.”
1. Menurut anda, Apa tanggung jawab etika perusahaan AS dan negara maju lainnya untuk memastikan pemasok mereka, dari negara berkembang, tidak mengeksploitasi karyawannya dengan buruk ?
2. Bagaimana reaksi anda menanggapi pernyataan manajer Indonesia pada akhir kasus; “ jika kami tidak cukup murah, maka pelanggan akan pergi ke Vietnam atau tempat lain” ?
3. Selain etika dan persoalan hak asasi manusia, apakah ada implikasi dalam kasus tersebut untuk studi dan aplikasi prilaku organisasi ?

B. Dasri Jaya adalah manajer regional agen layanan masyarakat daerah yang menyediakan pelatihan kerja dan program rehabilitasi bagi tunarungu. Salah satu tugasnya adalah menjadi penyelia konselor untuk mengembangkan program khusus. Kesulitan yang harus dihadapinya datang dari penyelia proyek, Zaimah. Zaimah adalah koordinator proyek khusus bantuan tiga tahun bagi penderita tunarungu. Dia memiliki tanggung jawab langsung terhadap dana bantuan dan tujuan proyek. Agar program bantuan tiga tahun berlanjut dan sesuai dengan tujuan, agen pemerintah pusat menentukan syarat bahwa si penerima harus “ menunjukkan perkembangan”. Masalah Dasri Jaya dengan Zaimah berhubungan langsung dengan syarat ini. Berulang kali Dasri Jaya menayakan kepada Zaimah mengenai tujuan kongkret proyek bantuan ini. Dasri Jaya menginginkan agar tujuan proyek tertulis dengan spesifik, diobservasi, dan dapat diukur. Zaimah selalu memberi keterangan yang kabur dan tidak dapat diukur. Dasri Jaya selalu meminta klarifikasi yang jelas, tetapi Zaimah merespon bahwa pekerjaan ini cukup berarti baginya dan telah menyita seluruh waktunya. Menuliskan tujuan spesifik hanya akan menggagalkan tujuan proyek bantuan. Akhirnya Dasri Jaya menyerah dan tidak lagi berusan lebih jauh dengan isu ini. Satu tahun kemudian proyek bantuan tidak diperbarui lagi oleh pemerintah pusat karena program tersebut tidak “menunjukkan perkembangan”.
1. Menurut Zaimah apakah benar jika Dasri Jaya mananyakan tujuan spesifik proyek kepada Zaimah? Mengapa ya ? mengapa tidak ?
2. Menurut anda apakah pemerintah pusat merasa puas dengan penetapan tujuan yang memaksa Dasri Jaya untuk mengakui bahwa harus ada perkembangan yang ditunjukkan ?
3. Jika anda adalah Dasri Jaya , apakah anda dapat menangani situasi ini dengan cara yang berbeda?

Soal Semester Sosiologi Pendidikan

FAKULTAS TARBIYAH IAIN RADEN FATAH PALEMANG

UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH : SOSIOLOGI PENDIDIKAN
HARI/JAM : SELASA, 24 MEI 2011/9.00-12.00 WIB
KELAS : KI 08 / AZ 03
DOSEN : YULIA TRI SAMIHA, M.Pd
KETERANGAN : KUMPULKAN PALING LAMBAT 24 MEI 2011
SOAL
1. Ada berbagai model analisis sosiologi tentang pendidikan: model struktural fungsional, konflik, interaksi simbolik, pertukaran, dramaturgi, dan “new sociology of education”. Tampak bahwa setiap model itu dalam menganalisis suatu permasalahan memberikan gambaran yang berlainan. Setiap model hanya mampu menganalisis dengan baik bagian yang diamatinya. Tak pernah ada yang mampu menghasilkan gambaran yang menyeluruh. Sebagaimana dimaklumi, disekolah atau dalam institusi pendidikan umumnya berlangsung pewarisan nilai-nilai, ada dominasi dan pemaksaan, ada pendekatan simbolik, ada prinsip pertukaran, dan sebagainya secara serempak.

Jelaskan model -model tersebut ? dan bagaimana cara prosesnya dalam pembelajaran di kelas ? serta penggunaannya yang tepat ? lalu apa juga yang dimaksud dengan “new sociology of education”?

2. Sehubungan dengan peran pendidikan dalam perubahan sosial ada beberapa gejala atau kecenderungan problematis yang perlu mendapat perhatian. Pertama, banyak orang dari pedesaan agraris yang mampu menyekolahkan anak-anaknya di kota dalam bidang non agrikultur. Setelah selesai pendidikan anak anak atau pemuda itu tidak mau kembali ke desanya karena merasa tidak cocok lagi dengan lingkingan dan cara hidup agraris desanya. Kebanyakan orang tua merekapun tidak siap lagi menerima anak-anaknya yang telah menjadi orang terpelajar itu kembali ke lapangan kerja dibidang agraris. Mereka berharap agar anak-anaknya itu mendapat lapangan kerja di bidang lain, di kantor atau perusahaan, yang lebih produktif dan terhormat. Maka terjadilah urbanisasi untuk keperluan mencari kesempatan kerja dan lapangan kerja. Akan tetapi kedua kesempatan itu tidak selalu cukup tersedia. Oleh karenanya berlangsunglah persaingan yang ketat dan yang kadang kadang menyimpang ke arah yang kurang sehat. Desa mengalami “ brain drain” yang berarti bahwa peningkatan pendidikan formal dikalangan warga desa tidak secara penuh berfungsi dalam perubahan sosial pada masyarakat setempat.

Sebagai seorang pendidik bagaimana anda menyikapi persoalan diatas ? dan apa yang harus dibenahi dalam proses pembelajaran di kelas ? Bila anda menjadi guru di desa tersebut pemahaman apa yang akan saudara sampaikan kepada orang tua-orang tua di desa tersebut?

3. Kecenderungan yang berkembang pada masyarakat kita dewasa ini adalah “gandrung gelar akademis”. Dorongan untu mendapatkan gelar kesarjanaan mengatasi dorongan untuk memperolah ilmu pengetahuan yang bermutu. Hal tersebut berakibat pada pemalsuan ijazah, kecurangan-kecurangan dalam ujian, dan berdirinya lembaga-lembaga pendidikan yang hanya memenuhi persyaratan minimal, atau “permainan” dalam kualifikasi. Dalam keadaan demikian pendidikan tidak melaksanakan fungsinya yang optimal sebagai pelaku perubahan sosial, atau secara salah diartikan sebagai bukti peran pendidikan sebagai pelaku peran konservasi.

Kalau keadaannya demikian, bagaimana sebetulnya peranan pendidikan itu ? Apakah pendidikan bisa menjadi agen perubahan ? Beri alasan bila anda menjawab ya atau bila anda menjawab tidak ? lalu strategi apa yang harus kita lakukan untuk membenahi fungsi pendidikan tersebut ?